Kisah Yang Penuh Makna
4/04/2014
Danbo aja baca Al-Qur'an :D |
Dokter Jasim al-Haditsy seorang
penasehat jantung anak di ‘Amir Sulthan Center Untuk Penyakit Jantung’ RS
Angkatan Bersenjata Riyadh, bercerita. Suatu malam, saat sedang bertugas di
rumah sakit, ada seorang pasien yg meninggal dunia. Ia pun segera memastikan
kematian pasien, dengan meletakan Stetoskop di atas dadanya. Ternyata dari jantung
tersebut terdengar suara : Allahu akbar, Allahu akbar, Asyhadu alla ilaha illallah.
Ia menyangka saatnya Adzan Subuh. Namun ketika ditanyakan kepada perawat, ini
jam berapa, ternyata masih jam 1 (satu) malam. Saya tahu bahwa saat ini belum
tiba saatnya Adzan Subuh. Sayapun kembali meletakan stetoskop di atas dadanya
dan kembali mendengar suara Adzan tersebut selengkap-nya. Kemudian saya tanyakan
pada keluarganya, tentang pekerjaan orang ini. Ternyata ia adalah seorang
Muadzin di sebuah masjid, yang senantiasa datang lebih awal, paling tidak seperempat
jam sebelum waktunya. Ia pun selalu mengkhatam-kan Al Qur'an dalam tiga hari
dan menjaga lisannya..
Saudaraku,
Betapa Indahnya akhir kehidupan orang yang senantiasa mengumandang-kan Adzan, membaca Ayat-Ayat AL QUR'AN, dan senantiasa menjaga lisannya.
Saudaraku,
Betapa Indahnya akhir kehidupan orang yang senantiasa mengumandang-kan Adzan, membaca Ayat-Ayat AL QUR'AN, dan senantiasa menjaga lisannya.
Andai kita tak mungkin melakukan Adzan. Setidaknya, saat Adzan di kumandangkan kita diam tak bicara. Kita menjawab adzan tersebut. Sehingga, saat sakaratul maut menjemput, lidah kita tidak kelu mengucap kalimat : Laa ilaaha illallah, yg merupakan kunci Surga.
Andai kita tak mampu Mengkhatamkan Al Qur'an dalam beberapa hari, paling tidak
kita tetap membacanya setiap hari.
Andai kita tak mampu menjaga lisan, setidaknya kita tidak menggibah ataupun namimah.
0 komentar