Anakku, Peganglah Kunci Surgamu
7/11/2014
Nadhira
Arini Nur Imammah (Dhira) anakku, selamat ulang tahun ke-22. Bapak hanya bisa
berkirim doa dan nasihat untukmu tanpa bisa memelukmu. Ketahuilah, tidak
seperti biasanya, hari ini bapak bangun tidur lebih cepat dibandingkan mamamu.
Itu karena bapak ingin buru-buru bersujud kemudian mendoakanmu.
Anakku, pahami dan bacalah
pelan-pelan nasihat bapak di hari ulang tahunmu hari ini…
Sesunguhnya
tujuan hidupmu yang utama bukanlah menjadi lulusan atau alumni Universitas di
Jerman. Tujuan hidup yang sejati adalah kau berada di tempat terhormat saat
kelak hidup di akhirat. Pastikan bahwa belajarmu di Jerman hanyalah untuk
memperlancar tujuan itu.
Oleh
karena itu, segeralah pegang kunci surgamu –dan ternyata bagi seorang wanita
kunci surga itu amatlah mudah. Pahamilah sabda Rasulullah ini: “Jika seorang
wanita menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulannya, menjaga kehormatannya
dan menaati suaminya, niscaya dia masuk surga dari pintu mana saja yang dia
inginkan.”(HR. Ahmad nomor 1661).
Diantara
empat hal yang disebut di dalam hadits di atas, bapak yakin hingga saat ini
tiga hal pertama sudah kau pegang kuat dan jalankan sungguh-sungguh. Hanya satu
hal yang terakhir, yaitu taat kepada suami yang belum bisa kau jalankan. Tentu
karena kau belum menikah. Dan bapak berharap tidak dalam waktu yang lama lagi
sudah ada Pangeran Berkuda Putih yang datang menjemputmu.
Anakku,
hidup ini singkat. Maka, kau harus menetapkan bahwa memegang kunci surga adalah
prioritas utama dalam hidupmu. Dan tentu kau tahu bahwa salah satu kunci surga
yang belum kau pegang hanyalah taat pada suamimu. Maka, bila ada Pangeran
Berkuda Putih menjemputmu dan dia berani meminta izin bapakmu, jangan kau
persulit dia untuk bisa membawamu pergi.
Pastikanlah
bahwa ilmu yang kau jemput jauh-jauh ke Jerman bisa menjadi bekal untuk kau
kelak lebih mentaati suamimu bukan untuk menguatkan egomu. Kebanggaan utama
bapak bukanlah karena kau alumni Jerman, kebanggan utama bapak adalah ketika
suamimu menjadi hebat karena peran serta dan dukunganmu. Kau bisa menjadi
pakaian [pelindung, penghangat, penghias] bagi suamimu.
Saat kau
dipandang suamimu, kau menyenangkan. Saat suamimu lelah kau tempat bersandar.
Saat suami meminta kau tak pernah menunda. Saat suamimu marah kau sabar. Jangan
pernah lakukan sesuatu yang suamimu tak menyukainya walau itu hal kecil apapun.
Dan kelak
saat kau dipanggil oleh Allah SWT, bisikan dari suamimu yang bapak paling harapkan
adalah, “Istriku, aku ridho atas semua hal yang kau lakukan. Aku bangga punya
istri sepertimu. Tunggulah aku di pintu surgamu.”
Selamat
ulang tahun anakku, tunggulah, Pangeran Berkuda Putih sedang memacu kudanya
untuk menjemputmu. I love you and I really… really miss you.
Salam SuksesMulia!
From: jamilazzaini.com
0 komentar